Tuesday, June 11, 2019

Malaysia

Akan kubagikan sebuah kisah yang cukup tidak terduga, ajaib, dan luar biasa. Oke, kisah dimulai.

Di tahun pertamaku kuliah, dalam rangkaian acara ospek, aku disuguhi orang-orang hebat. Baik saat acara resmi maupun penugasan yang membuat aku berinterasksi dengan banyak orang-orang hebat. Ada kakak tingkat yang berprestasi dan memenangkan banyak lomba. Ada kakak tingkat yang waktu CV nya ditampilkan sangat banyak pengalaman organisasinya. Ada kakak tingkat yang super produktif dengan menjadi banyak asisten praktikum. Ada kakak tingkat yang menjadi lulusan dengan IPK terbaik. Ada kakak tingkat yang mendapatkan kesempatan ke luar negeri gratis entah melalui beasiswa, kompetisi, maupun pertukaran pelajar. Ada kakak tingkat yang terpancar kewibawaannya dengan berbagai organisasi yang mereka pimpin. Hal-hal semacam itu sangat berkilauan di mata seorang mahasiswa baru. Tidak terkecuali mataku. Saat itu, aku memang benar-benar kagum dan ingin mengikuti jejak mereka.

Dari situlah semua targetku yang ingin kucapai tercipta. Aku menuliskannya di secarik kertas dan menempelkannya pada tembok kamarku. Target yang kulapisi dengan keyakinan kuat, walaupun aku belum tau bagaimana cara mewujudkannya. Dan salah satu target itu adalah "Study Abroad".

Saat ini aku melirik kembali dinding kamarku, khususnya pada tulisan itu . Tulisan yang saat ini sudah aku coret. Aku pun tidak percaya ternyata aku bisa mewujudkannya.

Semester 3 ku sungguh menjadi mahasiswa yang super sibuk. Sibuk mencari pengalaman organisasi dan kepanitiaan. Bahkan dalam satu waktu aku memiliki 6 kepanitiaan sekaligus. Jadwal rapatku sangat padat. Dalam satu minggu kedepan sudah pasti jadwalku telah terbooking semua pagi siang malam, bahkan sabtu dan minggu. Aku juga memilih ditempatkan di divisi yang beda-beda. Kadang konsumsi, humas, pdd, acara, transkoper. Ya, pada dasarnya aku tidak ahli dalam bidang apapun. Jadi aku mencoba semuanya agar aku bisa semuanya haha.

Liburan semester 3, aku merenungkan semua yang sudah aku lakukan dan apa yang akan kulakukan selanjutnya. Semua kesibukan itu, memberi banyak pengalaman baru, banyak kenalan dan teman. Tapi untuk apa semua ini. Memangnya kenapa kalau banyak pengalaman, CV terhias berlembar-lembar menakjubkan, sertifikat bertumpukkan. Ini bukan cita-citaku. Cita-citaku tidak membutuhkan ini semua. Aku mempertimbangkan ulang target-target yang pernah kutulis dan kebanyakan tidak ada hubungannya dengan impianku. Aku harus memulainya sekarang juga. Aku harus mulai membangun kerajaan bisnis.

Aku membuka lagi ide-ide bisnis yang kebetulan selalu aku catat untuk aku wujudkan suatu hari. Saat itu, kupilih satu ide yaitu penyewaan kamera. Tentu saja aku tidak memiliki kamera. Uang untuk membeli kamera pun tidak punya. Aku membuat poster yang intinya adalah "investasikan kameramu". Begitulah. Aku sebar ke banyak media. Responnya tidak cukup lama, ada chat berdatangan menawarkan kameranya. Aku jelaskan sistem bagi hasilnya, deal, dan kita berjanjian akan ketemu di UB nanti saat sudah masuk. Wew. Setelah sholat magrib aku langsung membaca surat alwaqiah dan berharap pintu rezeki datang dari sini.

Tidak lama kemudian ada seorang kakak tingkatku menghubungiku, menawarkan untuk menjadi LO (Liason Officer) mahasiswa universiti putra malaysia yang hendak melakukan mobility program di UB. Wah apa nih. Bau-bau petualangan baru yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Tentu saja ini berbeda dengan kesibukan kepanitianku sebelumnya. Akhirnya aku mengambil tawaran tersebut dan disuruh balik ke malang lebih awal.

Dua minggu pertama di semester 4 ku diberi dispensasi penuh untuk menemani dan mengikuti program teman-teman Malaysia. Dua minggu full hampir tanpa nafas, pagi, siang, malam, aku menemani kemanapun mereka pergi. Ya ini seperti jalan-jalan dengan teman baru beda negara, beda bahasa, beda budaya. Tentu saja selalu ada culture shock ketika dua kebudayaan bertemu. Pagi diberi sarapan, siang dikasih lagi, malam dikasih lagi. Masuk ke wisata gratis, dibayarin makan dosen, dapat teman beda negara, sungguh 2 minggu yang penuh rezeki. Aku kembali mengingat, wah mungkin ini jawaban surat alwaqiah ku dulu.

Disini aku benar-benar tidak ingat penyewaan kamera. Aku terlalu sibuk kegiatan menjadi LO. Kesibukan ini berbeda dengan kesibukan banyak kepanitiaan yang isinya cuma rapat, ngobrol ngalor ngidul, dan hal-hal ga produktif lainnya. Kalau menjadi LO full kegiatan selama 2 minggu, yah kadang aku istirahat di kos sih, cape hehe.

Pada suatu waktu, setelah kegiatan di wisata keramik dinoyo dan kembali ke mobil, ada seorang teman LO ku yang nyeletuk,
"Setelah semua kegiatan ini selesai, kita nanti di gaji ga ya?"

Ada temanku yang menanggapi,
"Kalaupun ga di gaji juga gapapa, kita udah dapet makan gratis, kemana mana gratis"

Aku ikut nyeletuk deh,
"Gajinya itu nanti LO diberangkatin ke Malaysia hehe"

Dengan antusias mereka menjawab,
"Aamiin aamiin aamiin"

Oh iya, disini ada 5 LO termasuk aku.

Setelah 2 minggu kegiatan berakhir. Banyak sekali kenangan. Banyak hal-hal baru yang seru dan membuka cakrawala. Sebelumnya aku ga tau apapun tentang malaysia, kecuali upin ipin. Bahkan aku gatau ada gedung tertinggi dunia (dulu), bernama Petronas Twin Tower. Sungguh menyedihkan wawasan globalku :(

Mulai dari jemput ke Bandara Juanda, ke perusahaan Indolakto (Produsen Indomilk), sebuah desa di Blitar, UKM kripik apel di Batu, Petik Madu di Lawang, Museum Angkut, Coban Rondho, wisata keramik dinoyo, mana lagi ya, banyak pokoknya, sampai pada akhirnya mengantarkan ke Bandara Juanda lagi dengan penuh drama. Karena waktu itu kita pikir itulah perpisahan kita, dan mungkin tidak akan bertemu lagi.

Setelah 2 minggu mendedikasikan waktuku untuk menjadi LO, aku jadi seperti orang linglung saat kuliah. Ketinggalan banyak materi. Dan tentumya aku gabut super di minggu ketiga itu. Di minggu ke 4 mulai banyak kepanitiaan yang open recruitment. Penyakitku kambuh, penyakit untuk daftar daftar setiap ada yang open recruitment. Tapi kali ini aku tahan tahan dan daftar ke posisi yang lebih gila yang sebelumnya ga terbesit sedikit pun. Menjadi ketua pelaksana.

Petualanganku pun kembali dimulai. Awalnya memang cukup mendebarkan dan ahh tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Coba saja dan rasakan sendiri. Aku yang ga jelas, introvert, terlihat lesu tanpa gairah, sering bikin gagal paham. Tiba tiba menjadi pusat pertanyaan, pusat komando, semua keputusan ada di aku. Terjadi perubahan drastis dalam sikapku. Aku jadi tidak bisa berkata ngelantur ga jelas. Setiap perkataanku dianggap serius. Belum lagi aku harus menjadi contoh buat adik adik tingkatku. Aku yang ga bijak dituntut untuk bijak. Aku yang bodo amat dituntut untuk menyenangkan hati semua orang. Oh damn. Aku tidak mengenal aku lagi. Sungguh saat dititik itu aku merasa tingkat berpikir kritisku menurun. Aku hanya berfokus pada, apakah yang aku lakukan sudah tepat? apakah keputusanku sudah benar? Aku kehilangan jati diriku. Walaupun pada saat itu memang aku lebih disegani oleh teman-temanku. Tapi, aku tidak terlalu suka, aku lebih nyaman diremehkan dan tidak terlalu dilihat.

Hal yang lebih gila lagi, saat acara satu itu belum selesai, aku daftar lagi menjadi ketua pelaksana acara yang jauh lebih besar lagi. Entah apa yang aku pikirkan saat itu tapi nyatanya ternyata aku pernah menuliskan "Menjadi Ketua Pelaksana Acara Besar" menjadi salah satu targetku. Ya, target saat maba ku dulu, mimpi di siang bolong, yang sekarang ada didepanku. Kepanitiaan ini jauh lebih kompleks, mungkin aku harus menuliskan di lain waktu tentang petualangan dan liku liku kepanitiaanku.

Tidak hanya menjadi 2 ketua pelaksana. Dalam satu waktu tersebut aku juga menjadi Asisten Praktikum. Bayangkan betapa gilanya. Saat itu aku benar benar kehilangan diriku. Tidak ada waktu untuk berpikir jernih. Tidak ada waktu untuk berdialog dengan diriku yang biasa aku lakukan saat sendiri. Aku benar benar kehilangan aku.

Pada akhir semester 4, muncul sebuah kesempatan untuk Mobility Program ke UPM Malaysia GRATIS, hanya dipilih 15 mahasiswa. Celakanya, pelaksaan program tersebut bertepatan dengan tanggal acara besar yang aku kepalai. DAMN. Galau super terjadi disini, perang batin. Aku belum pernah menemui ada ketua pelaksana yang tidak hadir pada saat hari H. Dilain sisi mungkin inilah satu satunya kesempatanku untuk mencapai targetku "Study Abroad". Yang dapat aku pastikan, jika aku tidak daftar sungguh aku sangat akan menyesal. Jika keterima, nantilah aku pikirkan lagi, pokoknya harus daftar, biar lega.

Yang daftar ratusan, mana mungkin aku menjadi salah satu dari 15 yang keterima. Apalagi banyak sekali yang skill ngomong inggrisnya jauh lebih ceplas-ceplos. Kalau aku harus mentranslatekan dulu di kepalaku kemudian baru diucapkan. Berbeda dengan mereka yang bahasa inggrisnya spontanitas di mulut.

Oh iya daftarnya hanya butuh form daftar dan CV dan sertifikat jika punya, kemudian di wawancara oleh 3 dosen menggunakan bahasa inggris. Untuk berkas nya ada penilaian dari IPK, kebetulan aku masih memakai IPK semester 3, untuk saat itu IPK ku masih diatas angin haha. Kemudian ada penilaian dari pengalaman menjadi asisten praktikum, kebetulan aku sedang menjalaninya saat itu yay. Kemudian juga ada penilaian dari juara kompetisi, kebetulan juga waktu maba aku dan kelompokku pernah menjuarai karya tulis tingkat fakultas, lumayan hehe. Pengalaman organisasi dan kepanitiaan juga ada, aku menuliskan semuanya dalam CV ku, ga kerasa, udah buanyak banget :') padahal sebelum masuk dunia kuliah aku bukanlah apa apa, hanya seorang cupu yang sok iye.

Sekitar satu bulan setelah pendaftaran, akhirnya pengumuman. Sungguh aku tidak terlalu menantikan pengumuman, bahkan sudah hampir kulupakan. Aku juga sedang sibuk dengan kepanitiaan yang aku pikul.

Ada 20 mahasiswa yang terpilih untuk berangkat ke Malaysia. Aku cari namaku. 1 2 3 4 5 . . . . . . . 18 19 BINGO
ADA NAMAKU !!!!
MAULANA MUHAMAD FAQY

Perasaanku? Campur, sulit dijelaskan.
Dilain sisi jujur aku sedikit senang, mungkin jika aku tidak memiliki beban apapun aku akan berteriak histeris saking gembiranya. Tapi saat aku melihat ada namaku di daftar itu, aku hanya tersenyum tipis. Ada perasaan bersalah dan berdosa ke rekan kepanitiaanku, acara tanpa kepala, oh bagaimana bisa hal itu terjadi, bagaimana aku menghadapinya. Satu satunya hal yang bisa kulakukan adalah totalitas dan menyiapkan semua keperluan acara sebelum aku berangkat. Sebenarnya aku malu dengan pencapaian ini. Setiap rekan kepanitiaanku membahas tentang malaysia, aku berusaha mengganti topik pembicaraan.

oke jangan campur campur bahasannya. kali ini kan judulnya malaysia. oke lanjut

Tunggu tunggu. Ada yang mengganjal. Tadi katanya hanya dipilih 15 mahasiswa. Tapi kenapa ini ada 20 yang terpilih. Kok bisa?

Entahlah. Tidak ada klarifikasi lebih lanjut. Tapi aku mencoba menebak-nebak. Jangan jangaann . . .

Mungkinkah jatah kursi aslinya memang 20. Tapi hanya menyaring untuk 15 orang, karena 5 kursi sisanya sudah disiapkan untuk mantan LO? Mungkinkan menjadi LO adalah Golden Ticket auto lolos? 4 LO termasuk aku daftar, dan semuanya lolos. 1 LO temanku tidak daftar, sayang sekali. Aku kembali mengingat surat alwaqiah dulu yang aku baca, dan langsung mendapat tawaran menjadi LO, dan akhirnya semua sampai di titik ini. wauw. Alhamdulillah.

Singkat cerita sampailah pada hari keberangkatanku. Naik pesawat haha. Ini adalah pertamakalinya aku akan naik pesawat. Gimana ya rasanya. Haha ndeso nya aku. Bahkan naik kereta pun baru sekali. Apalah aku yang cuma bisa naik bis ekonomi :(

Akhirnya aku lepas landas. Awalnya seperti naik sumber kencono, tapi setelah terbang gaada rasanya karena percepatannya stabil. Waktu diatas pas menembus awan sedikit ada geronjalan. Kebanyakan temanku yang lain tidur, mungkin bagi mereka ini hal biasa jadinya mereka tidur. Aku belum terbiasa, ini seperti wahana terbang, bagaimana aku bisa tidur.

Sekitar 2 jam berlalu, akhirnya tanah negeri jiran terlihat dan kita mendarat. Wah aku tidak menyangka, ini seperti di luar negeri.






to be continued . . . .

1 comment:

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Get directions, reviews and 사천 출장샵 information for Harrah's Cherokee 창원 출장샵 Casino & Hotel 당진 출장마사지 in Cherokee, NC. 통영 출장마사지 Rating: 3.9 · ‎1,039 votes 세종특별자치 출장마사지

    ReplyDelete