Thursday, June 13, 2019

Zero

Kalo lagi dirumah, pengennya nulis blog terus. Karena gaada lagi yang bisa diajak omong haha. Kenapa ga main keluar? Karena ga punya temen wkwk

Tiga tahun yang lalu aku pindah rumah dari Magetan ke Gresik. Ya, itu tepat pada hari dimana aku di kuliahkan di Malang. Jadi saat aku kuliah di Malang, tiba-tiba saja rumahku ganti di Gresik. Alasan utama karena ekonomi tentunya. Di Gresik kita numpang di rumah Mbah, udah wafat sih, terus tanahnya dibagibagi gitu ke anaknya yang jumlahnya 9. Ibu ku kebagian deh, buat ditempatin. Jadi itulah alasan kenapa aku ga punya teman disini. Aku belum terlalu mengenal Gresik, karena memang kalo disini aku di rumah terus, tersentuh sinar matahari aja engga.

Tuesday, June 11, 2019

Malaysia

Akan kubagikan sebuah kisah yang cukup tidak terduga, ajaib, dan luar biasa. Oke, kisah dimulai.

Di tahun pertamaku kuliah, dalam rangkaian acara ospek, aku disuguhi orang-orang hebat. Baik saat acara resmi maupun penugasan yang membuat aku berinterasksi dengan banyak orang-orang hebat. Ada kakak tingkat yang berprestasi dan memenangkan banyak lomba. Ada kakak tingkat yang waktu CV nya ditampilkan sangat banyak pengalaman organisasinya. Ada kakak tingkat yang super produktif dengan menjadi banyak asisten praktikum. Ada kakak tingkat yang menjadi lulusan dengan IPK terbaik. Ada kakak tingkat yang mendapatkan kesempatan ke luar negeri gratis entah melalui beasiswa, kompetisi, maupun pertukaran pelajar. Ada kakak tingkat yang terpancar kewibawaannya dengan berbagai organisasi yang mereka pimpin. Hal-hal semacam itu sangat berkilauan di mata seorang mahasiswa baru. Tidak terkecuali mataku. Saat itu, aku memang benar-benar kagum dan ingin mengikuti jejak mereka.

Sunday, May 26, 2019

Survive

Bertahan hidup tidaklah mudah. Apalagi hidup di tanah perantauan, biaya hidup yang lebih mahal, tidak memiliki siapa-siapa. Seperti di tengah samudra yang tak memberi benda apapun untuk diraih sebagai penopang agar tidak tenggelam. Ya, aku merasakan survive beberapa tahun lebih awal dari orang-orang disekitarku. Tahun ini aku tidak lagi menerima uang kiriman dari orangtuaku.

Aku tidak mau lagi merepotkan orangtuaku. Normalnya orang akan mencari pekerjaan agar bisa mendapatkan uang. Tapi aku malah mencari peluang peluang yang mungkin bisa menjadi sumber penghasilanku. Memang banyak sekali ide yang terlintas di kepalaku sejak awal tinggal di Malang. Tapi semua sirna karena dua tahunku habis untuk kesibukan dunia kampus dan mengabdi pada ambisi yang dipengaruhi atmosfir lingkunganku yang memang berlomba-lomba untuk menjadi hebat. Orang singapura menyebut atmosfir ini dengan sebutan kiasu, perasaan takut tertinggal yang membuat diri untuk tidak mau kalah.

Setelah beberapa targetku di kampus berhasil tercapai, aku memutuskan untuk berhenti mengejar pencapaian-pencapaian di dunia kampus. Aku harus mulai memikirkan sebentar lagi kita akan dilepas ke dunia survive yang jauh lebih keras. Dan di tahun inilah aku memulai semuanya.